Bahan Isolator : Pengertian dan Jenis – jenisnya
Ilmu bahan listrik menjelaskan, pengertian Isolator adalah
bahan yang tidak dapat menghantarkan
arus listrik dengan baik. Lawan dari bahan jenis ini adalah Konduktor.
Bahan ini sulit menghantarkan listrik disebabkan struktur atom dari bahan
tersebut.
Struktur bahan ini memiliki atom yang elektronnya terikat kuat dengan inti atomnya, sehingga sulit untuk menghantarkan arus listrik. Bahan isolator terdiri dari bahan Padat, Cair dan Gas. Bahan jenis ini dapat Berfungsi sebagai konduktor jika bahannya diberi campuran atau doping dari bahan lain.
Struktur bahan ini memiliki atom yang elektronnya terikat kuat dengan inti atomnya, sehingga sulit untuk menghantarkan arus listrik. Bahan isolator terdiri dari bahan Padat, Cair dan Gas. Bahan jenis ini dapat Berfungsi sebagai konduktor jika bahannya diberi campuran atau doping dari bahan lain.
Artikel menarik : Mengenal bahan Semikonduktor, Pengertian, Penerapan dan Jenisnya
![]() |
bahan Isolator Plastic |
Bahan isolator biasanya dipakai sebagai Isolasi dari bahan konduktor. Seperti Pembungkus kabel dan gagang tang listrik. Fungsi Isolator adalah mencegah bocornya arus lsitrik dari konduktor. Bahan isolator yang sering digunakan adalah Karet, Plastik, Kaca dan Keramik.
Pemilihan bahan Isolator
tidak sembarangan, sebab setiap bahan isolator memiliki batas kemampuan menahan
tegangan. Keramik adalah contoh isolator padat yang memiliki kemampuan menahan
tegangan listrik yang tinggi.
Daftar isi
- 1. Pengertian Isolator
- 2. Jenis-jenis Isolator
- 2.1. Bahan Padat
- 2.1.1. Bahan Tambang
- 2.1.2. Bahan Berserat
- 2.1.3. Gelas dan Keramik
- 2.1.4. Plastik
- 2.1.5. Karet, Ebonit, Bakelit
- 2.1.6. Bahan Dipadatkan
- 2.1.7. Bahan Isolasi PVC
- 2.1.8. Polietilen
- 2.2. Bahan Cair
- 2.2.1. Minyak Transformator
- 2.2.2. Minyak Silikon
- 2.3. Bahan Gas
- 2.1. Bahan Padat
- 3. Klasifikasi Isolator
Jenis Jenis Isolator
A. Bahan Padat
Bahan padat adalah bahan Isolator yang tidak dapat berubah bentuk
dengan mudah mengikuti wadahnya. Jenis – jenis Isolator padat diantaranya:
![]() |
Isolator Keramik |
1. Bahan Tambang
Bahan tambang adalah bahan yang berasal dan terdapat dari
penggalian dalam tanah dalam bentuk biji (seperti besi, seng, bongkahan batu :
pualam, batu tulis, dll.) yang harus diproses dahulu untuk mendapatkan bahan
yang dikehendaki. Beberapa macam bahan tambang tersebut antara lain :
- Asbes, yaitu bahan berserat, tidak kuat dan mudah putus, dan sebenarnya kuat baik digunakan untuk isolator listrik.
- Batu pualam, yaitu batu kapur (CaCo3) atau dolomit meupakan bongkahan batu besar yang dipotong-potong menjadi lempengan tebal dengan ukuran tertentu.
- Mika, yaitu mempunyai sifat-sifat teknis yang baik, sehingga banyak digunakan sebagai bahan isolator.
- Mikanit, yaitu Mika yang telah mendapat perubahan bentuk maupun susunan bahannya sesuai kebutuhan. Tujuan melapis mika dan terkadang dengan tambahan kain, kertas atau pita adalah untuk memperoleh tebal yang dikehendaki agar dapat mempertinggi daya sekat listrik, dan untuk menanbah kekuatan mekanis agar tidak retak jika digulung atau dilipat.
- Mikafolium, yaitu sejenis mikanit dan sebagai bahan menggunakan mika yang ditaburkan di atas lapisan kertas tipis dengan perekat pernis dan bahan sintetis lain. Mikafolium mudah dibengkokan dengan cara pemanasan, dan bahan ini digunakan sebagai isolator untuk pembungkus kawat atau batang lilitan pada mesin-mesin listrik tegangan tinggi.
- Mikalek, yaitu dengan menggunakan gelas dan plastik sebagai bahan dasar, bubuk mika sebagai pengisi dan ditambah perekat pernis kemudian dicetak. Pengepresan cetakan membutuhkan suhu yang tinggi untuk dapat melunakan gelas, sehingga bahan ini mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi.
- Batu tulis, yaitu merupakan bahan isolator dengan bentuk berlapis -lapis dan mudah dibelah-belah dengan pahat atau martil. Batu tulis ini tidak dapat digosok halus seperti pualam, mempunyai mekanis kuat sebagai isolator, tetapi kurang menarik dan dapat menyerap air. Walaupun lebih tahan terhadap asam dan panas tetapi bahan ini sudah jarang dipakai.
- Phlogopite, yaitu batu ambar mika yang mengandung kalium, silikat magnesium aluminium yang berasal dari kanada dan madagaskar. Sedangkan Muscivite adalah mika putih yang mengandung kalium, silikat aluminium yang merupakan salah satu bahan isolator terbaik karena lebih kuat, lebih keras, lebih fleksibel daripada Phlogopite dan juga tahan terhadap asam dan zat alkali.
2. Bahan Berserat
Bahan dasar yang dipergunakan untuk bahan berserat berasal
dari tiga macam, yaitu tumbuh-tumbuhan, binatang, dan bahan tiruan (sintetis).
Sebenarnya bahan ini kurang baik sebagai bahan isolator listrik karena sifatnya
sangat menyerap cairan, sedangkan cairan itu dapat merusak isolator yang
menyebabkan daya sekatnya menurun.
Tetapi karena faktor-faktor lain seperti :
bahan berlimpah sehingga murah harganya; daya mekanisnya cukup kuat dan
fleksibel; dan dengan disusun berlapis lapis dan dicampur dengan zat-zat
tertentu untuk meningkatkan daya sekat, daya mekanis dan daya tahan panas,
sehingga bahan berserat ini banyak dipakai sebagai isolator listrik.
Beberapa bahan yang termasuk bahan berserat, antara lain :
a) Benang
Benang merupakan hasil pemintalan pertama dari sebuah kapas
yang berserat cukup panjang, setelah biji-bijinya yang menempel dipisahkan
terlebih dahulu. Dari kumpulan benang ini dapat dibuat tali, pita, dan kain
tenun, yang selanjutnya disebut dengan tekstil.
Dalam bidang kelistrikan banyak
digunakan sebagai isolator kawat. Pemakaian benang banyak dipakai untukisolator
kawat halus yang digunakan dalam pembuatan pesawat-pesawat cermat seperti
pengukuran listrik. Sekarang banyak digunakan benang sintetis dari bahan
plastik, gelas, dan sebagainya karena lebih kuat dan tahan panas.
b) Tekstil
Dengan menenun benang menjadi tekstil (pita dan kain dengan
berbagai macam corak, ukuran dan kualitas) maksudnya adalah untuk memperoleh
isolator yang lebih baik, yaitu pertama lebih kuat, dan kedua dalam beberapa
hal mempermudah teknis pelaksanaan (membalut lilitan isolator kawat).
Selain
tekstil dari kapas, ada juga dari serat yumbuh-yumbuhan yang dikenal dengan
nama lena (linnen). Bahan ini lebih kuat daripada kertas. Pada tekstil ini ada
yang terbuat dari bahan tiruan (sintetis), dimana bahan ini digunakan dalam
bidang kelistrikan sebagai isolator kawat-kawat lilitan mesin listrik,
pengikat, dan sebagainya. Karena sifat tekstil ini dapat menyerap cairan, maka
untuk memperbaiki daya sekatnya dilapisi atau dicelup ke dalam cairan lak
isolator.
c) Kertas
Bahan dasar kertas adalah selulosa, dimana bahan ini adalah
zat sel tumbuh-tumbuhan yang terdapat antara kulit dan batangnya. Selulosa ini
berserat, fleksibel, lunak dan menyerap air, sedangkan bahan pembuat kertasnya
diambil dari kayu, merang, rami, majun (sisa bahan tekstil), dan lain-lain.
Kertas yang terlalu kering atau lembab, kekuatan isolatornya berkurang karena
kertas sangat menyerap cairan, sehingga untuk mengatasinya kertas dilapisi lak
isolator. Penggunaan kertas untuk isolator selain sebagai pembalut lilitan
kawat dan kumparan, juga untuk isolator kabel dan kondensator kertas. Untuk
memenuhi tebal yang diharapkan kertas dibuat berlapis-lapis.
d) Prespan
Prespan juga sebetulnya kertas, karena bahan dasarnya sama
hanya berbeda sifatsifatnya saja. Dibandingkan dengan kertas, prespan lebih
padat sehingga kurang menyerap air. Padat karena pembuatannya ditekan dengan
tegangan tinggi sehingga lebih keras dan lebih kuat, tetapi dapat dibengkokan
dengan tidak retak-retak sehingga baik sekali untuk isolator alur stator atau
rotor mes in listrik, juga pada transformator sebagai isolator lilitan dan
kawatnya.
Prespan ini di pasaran berbentuk lembaran atau gulungan dengan ukuran
tebal antara 0,1 sampai 5 mm, warnanya kekuning-kuningan, coklat muda atau abu.
Karena daya menyerap air masih ada, maka dalam pelaksanaannya selalu masih
perlu dilapisi lak isolator.
e) Kayu
Pada tahun-tahun yang silam, kayu banyak digunakan sebagai
isolator misalnya untuk tiang listrik, karena terdapat dimana-mana dan harganya
murah. Sekarang kayu banyak terdesak oleh besi, beton, dan bahan sintetis.
Kelebihan kayu adalah kekuatan mekanisnya cukup tinggi tergantung dari macam
dan kerasnya kayu, tetapi kelemahannya adalah menyerap air, dapat rusak karena
hama dan penyakit serangga sehingga mudah rapuh. Supaya daya tahan lama, maka
kayu harus diawetkan lebih dahulu.
f) Fiber
Pulkanisir
Proses pembuatan bahan ini sebelum digulung pada silinder
baja, kertas dilewatkan melalui larutan chlorida seng (ZnCl2) yang panas. Tiap
lapisan direkatkan dengan perekat sampai mencapai tebal lapisan yang
dikehendaki pada gulungan tersebut.
Pembersihan kembali zat chlorida seng
dilakukan dengan air bersih, kemudian di pres menjadi lembaran, papan, atau
dibuat pipa dengan tebal antara 0,5 sampai 25 mm. Bahan ini kuat sekali, tetapi
menyerap air sehingga sebelumnya dilapis dahulu dengan parapin, minyak
transformator atau zat lain serupa.
g) Kain Pernis
Bahan kain yang telah dipernis sering disebut dengan
cambric. Kelebihan bahan iniadalah fleksibel, kekuatan mekanisnya tinggi
sedangkan lapisan pernisnya merupakan isolator listrik yang baik. Sehingga daya
isolator semacam ini sangat luas digunakan pada pekerjaan mesin listrik,
peralatan, serta kabel listrik selain dijadikan pita dan pembalut.
Macam
isolator ini dapat digunakan untuk suhu sekitar 1000C, dengan bahan sintetis
seperti polyester dan polyamid. Kain pernisan dijual dalam gulungan dengan lebar
kira-kira 1 yard dan panjang antara 45 yard sampai 90 yard.
h) Pita Isolator
Bahan ini banyak digunakan dalam bidang instalasi listrik,
yang merupakan pita isolator dengan campuran karet dalam gulungan kecil antara
1 dan 5 cm lebar dan garis tengah luar kira-kira 15 cm. Tebal pita kira-kira
0,25 mm. Sekarang banyak pita perekat terbuat dari bahan sintetis kuat dan
tidak menyerap air, tetapi tidak untuk suhu yang tinggi.
3. Gelas dan Keramik
a) Gelas
Gelar merupakan isolator yang baik untuk arus listrik,
tetapi kekuatan mekanisnya kecil dan sangat rapuh tidak seperti bahan keramik.
Pemakaian dalam teknik listrik antara lain untuk pembuatan bola lampu pijar,
termometer-kontak (untuk mengontrol suhu tertentu suatu tenpat seperti tempat penetasan
telur), dan lain-lain.
Untuk hiasan penerangan listrik banyak dipakai ornamen
kaca yang dibuat dari kaca susu, kaca kabur (matglas) dan kaca opal, yang dalam
perdagangan terdapat bermacam-macam bahan gelas seperti gelas kristal, gelas
kali, gelas natron, dan gelas flint.
Bahan baku pembuatan gelas adalah kuarsa
dan kapur yang dicairkan bersama-sama dengan bahan lainnya. Paduan kuarsa
dengan oksida timbel menghasilkan gelas kristal, bahan baku ditambah dengan
potas menghasilkan gelas kali, dan penambahan soda menghasilkan gelas natron.
Pengerjaan bahan baku di atas biasanya dipanaskan sampai + 20000C, sehingga
menjadi encer dan baru dikerjakan.
b) Keramik
Keramik didapat dari bahan galian dengan melalui proses
pemanasan, kemudian dijadikan barang keramik, seperti cangkir teko, dalam
teknik listrik digunakan untuk isolator loceng dan mantal.
Keramik yang
digunakan untuk keperluan teknik listrik harus mempunyai daya sekat yang besar
dan dapat menahan gaya mekanis yang besar seperti porselin dan steatit. Bahan
isolator dari porselin seperti: isolator lonceng, isolator mantel, isolator
cincin, isolator tegangan tinggi, sekering pipa porselin, dan lain-lain.
Sedangkan
bahan isolator terbuat dari steatit, antara lain: sakelar, kontak tusuk,
manik-manik isolator kawat penghubung yang dapat melentur (fleksibel) dan
letaknya berdekatan dengan alat pemanas listrik, untuk pembuatan bumbung
penerus (tube), pena-kontak -baut, badan alat-alat pemanas seperti kompor
listrik, seterika, dan lain-lain.
4. Plastik
Plastik merupakan paduan dari dua bahan yaitu bahan perekat
(seperti damar atau resin) dan bitumin dengan bahan pengisi serbuk batu, serbuk
kayu dan katun. Menurut paduannya, ada bermacam-macam bahan plastik,
diantaranya bakelit. Ada dua jenis plastik yang perlu kita ketahui, yaitu:
1) Thermoplastik.
Bahan ini pada suhu 600C sudah menjadi lunak, dan pemanasan sampai mencair
tidak merubah struktur kimiawi
2) Thermosetting plastik. Bahan ini setelah
mengalami proses pencairan dan cicetak menjadi barang akan mengalami perubahan
struktur kimiawi, hingga tidak dapat lunak lagi walaupun dipanaskan. Beberapa
bahan pengisi paduan dalam pembuatan plastik selain yang telah disebutkan di
atas, antara lain : mika, alpha selulosa, kain kapas, kertas, asbes, grafit,
karbon, dan kanvas.
5. Karet, Ebonit dan Bakelit
a) Karet
Karet merupakan bahan penting untuk isolator dalam teknik
listrik yang terbuat dari getah bermacam-macam pohon karet, salah satu
diantaranya : Hevea Braziliensis yang menghasilkan karet terbanyak dengan
kualitas tinggi. Proses penyampuran karet kasar dengan belerang dan bahan
tambahan lainnya dibeut vulkanisasi.
Untuk mendapatkan vulkanisasi yang baik dengan cara pemanasan uap, karena tekanan uap dpat mencegah terjadinya pori dalam masa yang divulkanisir, sedang pemanasannya dapat berjalan teratur. Bahan perekat untuk kulit, karet dan sebagainya dapat dibuat dari karet kasar dicampur dengan bensin atau bensol. Karet kasar juga merupakan bahan untuk pembuatan pita isolator (dibuat dari bahan katun, dicelupkan dalam larutan karet kasar untuk memberi gaya perekat pada pita tersebut.
Pita isolator ini dapat dipakai untuk menyekat tempat sambungan kawat, ujung kabel nadi dan batu mahkota, serta dalam industri mobil. Dalam teknik listrik karet sebagai isolator hantaran listrik, sepatu kabel, perkakas pemasangan instakasi kistrik, dll.
Untuk mendapatkan vulkanisasi yang baik dengan cara pemanasan uap, karena tekanan uap dpat mencegah terjadinya pori dalam masa yang divulkanisir, sedang pemanasannya dapat berjalan teratur. Bahan perekat untuk kulit, karet dan sebagainya dapat dibuat dari karet kasar dicampur dengan bensin atau bensol. Karet kasar juga merupakan bahan untuk pembuatan pita isolator (dibuat dari bahan katun, dicelupkan dalam larutan karet kasar untuk memberi gaya perekat pada pita tersebut.
Pita isolator ini dapat dipakai untuk menyekat tempat sambungan kawat, ujung kabel nadi dan batu mahkota, serta dalam industri mobil. Dalam teknik listrik karet sebagai isolator hantaran listrik, sepatu kabel, perkakas pemasangan instakasi kistrik, dll.
b) Ebonit
Bahan dasar ebonit adalah karet dan untuk mendapatkan
kekerasan dicampur dengan belerang dan bahan tambahan lainnya sekitar 30 sampai
50 % dengan melalui proses vulkanisasi yang lama. Dalam perdagangan ebonit
berbentuk lempeng, batang atau pipa dengan bermacam-macam ukuran.
c) Bakelit
Bakelit adalah bahan paduan secara kimia bermacam -macam zat
yang pertama dibuat oleh perusahaan Bakelit Co., yang kemudian dibuat oleh
perusahaan lain dengan nama sendiri-sendiri, seperti perusahaan Philips dari
Belanda dengan nama philite, perusahaan Hasemeir dengan nama hajalite yang
dikenal dengan nama bakelit.
6. Bahan Dipadatkan
Bahan isolator yang dipadatkan mula-mula cair kemudian
dijadikan padat. Bahan ini banyak dipakai sebagai pelapis, pengisi, pemadatan
(inpregnasi) dan perekat bahan isolator padat.
Beberapa bahan yang dipadatkan
antara lain: lilin dengan parafin; damar (gondorukem, arpus); bitumin;
bahan-bahan pelarut seperti: kerosin (minyak tanah), gasolin, spiritus putih,
bensin, methanol (methyl alkohol), ethanol (ethyl alkohol), aceton, minyak terpentin,
dll.; minyak pengering (minyak biji lena dan minyak Tung); pernis (pernis
minyak, pernis hitam, lak selulosa, pernis bakelit, pernis sirlak, pernis
gliptal); dan kompon (kompon bitumin, kompon kuarsa, dan kompon kabel).
7. Bahan Isolasi PVC
Polivinilklorida atau PVC adalah hasil polimerisasi dari
vinilklorida H2C = CHCl. Pada proses polimerisasi, ikatan ganda yang melekat
pada molekul vinilklorida diubah menjadi ikatan tunggal. Ikatan yang bebas
kemudian mengikat molekul-molekul vinilklorida lain sehingga timbul
molekul-molekul makro panjang, yaitu PVC :
Pada suhu kamar PVC ini keras dan rapuh, dan supaya dapat
digunakan sebagai bahan isolasi kabel, PVC harus dicampur dengan bahan pelunak
(plasticiser). Bahan lunak yang dicampur umumnya sebanyak 20 % hingga 40 %
kadang-kadang bahkan lebih, dan hasil campuran ini disebut kompon PVC.
Untuk
membedakan PVC yang belum dicampur dinamakan damar PVC (PVC resin). Kompon PVC
kabel ini harus digunakan bahan pelunak dengan sifat-sifat listrik yang baik, tidak
boleh menguap, dan tidak boleh menjalarkan nyala api. Damar PVC sendiri
walaupun dapat dibakar, tetapi akan padam sendiri apabila sumber apinya
disingkirkan.
Berat jenis damar PVC sekitar 1,4 tergantung jenis dan banyaknya bahan yang dicampurkan, sedangkan berat jenis kompon PVC berkisar antara 1,25 – 1,55. Damar PVC memiliki ketahanan cukup baik terhadap sejumlah besar bahan kimia lain, dan dengan menggunakan bahan pelunak yang tepat dapat diciptakan kompon PVC yang tahan terhadap bahan kimia tertentu.
Berat jenis damar PVC sekitar 1,4 tergantung jenis dan banyaknya bahan yang dicampurkan, sedangkan berat jenis kompon PVC berkisar antara 1,25 – 1,55. Damar PVC memiliki ketahanan cukup baik terhadap sejumlah besar bahan kimia lain, dan dengan menggunakan bahan pelunak yang tepat dapat diciptakan kompon PVC yang tahan terhadap bahan kimia tertentu.
Salah satu kelemahan
kompon PVC akibat digunakan bahan pelunak adalah ketahanan terhadap tekanan,
yaitu kalau ditekan cukup lama dan cukup kuat kompon PVC tidak dapat pulih dan
makin tinggi suhunya makin kurang ketahanan terhadap tekanan tersebut. Umumnya
kompon PVC hanya dapat digunakan sampai suhu 700 C terus menerus. Tetapi dengan
menggunakan bahan pelunak khusus dapat dibuah sampai suhu lebih tinggi sampai
1050C.
8. Polietilen atau PE
Polietilen atau PE adalah hasil polimerisasi dari etilen H2C
= CH2, dengan sifat sifat listrik lebih baik dari pada yang dimiliki PVC. Hanya
PE lebih mudah terbakar. Kalau PE dibakar, nyala apinya akan tetap menjalan,
juga setelah sumber apinya disingkirkan.
Karena itu PE hampir tidak digunakan
untuk kabel-kabel arus kuat, kecuali XLPE (crosslinked polyethylene). Karena
sifat PE yang baik pada frekuensi tinggi, maka banyak digunakan untuk
kabelkabel telekomunikasi.
Kelebihan PE dibanding PVC adalah tidak lebih mudah
menyerap air, dan kalau digunakan di tempat yang lembab atau basah, tahanan
isolasi PVC akan lebih menurun
dibandingkan dengan PE.
B. Bahan Cair
Bahan Cair adalah bahan yang dapat berubah bentuk
dengan mudah mengikuti bentuk Wadahnya. Bahan
Isolator yang paling banyak digunakan
adalah minyak transformator dan macam-macam minyak hasil bumi.
Minyak transformator
Minyak transformator adalah minyak mineral dari hasil pemurnian
minyak mentah. Dalam pemakaiannya, minyak ini akan menimbulkan hidrokarbon
dikarenakan pengaruh panas dari rugi – rugi dalam transformator.
Sebagian besar
dari transformator tenaga memiliki kumparan-kumparan yang intinya direndam
dalam minyak transformator, terutama pada transformator-transformator tenaga
yang berkapasitas besar, karena minyak transformator mempunyai sifat sebagai
media pemindah panas (disirkulasi) dan juga berfungsi pula sebagai isolasi
(memiliki daya tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media
pendingin dan isolasi.
Selain berasal dari minyak mineral, minyak transformator
dapat pula dibuat dari bahan organic, misalnya: minyak trafo piranol, silikon. Minyak Transformator
harus memiliki teganan tembus yang tinggi jika ingin berfungsi sebagai Isolator
Minyak Silikon
Minyak Silikon ini
lebih Unggul dari minyak Transformator namun harganya Lebih mahal.. Tetapi
mempunyai kelebihan antara lain sudut kerugian dielektrik kecil,
higroskopisitasnya dapat diabaikan dan resistivitas panasnya relative tinggi.
Massa jenis ±1 g/cm3, permitivitas relatifnya 2,5; tan 0,OOO2 PADA 1000Hz, titik nyala tidak kurang
dari 145˚C, titik beku tidak lebih rendah dari -60˚C.
C. Bahan Gas
Bahan Gas adalah bahan yang dapat menyesuaikan
bentuk pada wadah dan memenuhi wadah tersebut. Bahan Isolator gas diantaranya
adalah Nitrogen, Hidrogen dan Carbondioksida (CO2), dan lain-lain.
Berdasarkan kekuatan dielektrik,rugi-rugi dielektrik, stabilitas
kimia,korosi, dll, isolator gas dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Gas sederhana, contohnya :
a. Udara
b. Nitrogen
c. Helium
d. Hidrogen ,
dan lain-lain
2. Gas Oksida, contohnya :
a. Gas karbondioksida
b. Gas Sulphur dioksida
3. Gas Hidrokarbon, contohnya :
a. Methana
b. Ethana
c. Propana
dan lain-lain
4. Gas Elektronegatif, contohnya :
a. Gas Sulphur hexaflorida
b. CH2Cl2
Kelasifikasi Isolator
Berdasarkan suhu maksimum, isolator listrik dapat
dibagi menjadi :
1) Klas Y
Yang termasuk dalam kelas ini adalah bahan berserat organis
(seperti kertas, karton,katun, sutera, dan sebagainya) yang tidak dicelup dalam
bahan pernis atau bahan pencelup laiinya. Termasuk juga bahan termoplastik yang
dapat lunak pada suhu rendah.
2) Klas A
Yaitu bahan berserat dari kelas Y yang telah dicelup dalam
pernis atau kompon atau yang terendam dalam cairan dielektrikum (seperti
isolatorfiber pada transformator yang terendam minyak). Bahan -bahan ini adalah
katun, sutera, dan kertas yang telah dicelum, termasuk kawat email (enamel)
yang terlapis damar-oleo dan daman polyamide.
3) Klas E
Yaitu bahan isolator kawat enamel yang memakai bahan
pengikat polyvinylformal, polyurethene dan damar epoxy dan bahan pengikat lain
sejenis dengan bahan selulosa, pertinaks dan tekstolit, film triacetate, film
dan serat polyethylene terephthalate.
4) Klas B
Yaitu bahan bukan organik (seperti : mika, gelas, fiber,
asbes) yang dicelup atau direkat menjadi satu dengan pernis atau kompon, dan
biasanya tahan panas (dengan dasar minyak pengering, bitumin sirlak, bakelit,
dan sebagainya).
5) Klas F
Yaitu bahan bukan organik yang dicelup atau direkat menjadi satu dengan eposide, polyurethane atau pernis lain yang tahan panas tinggi.
6) Klas H
Yaitu semua bahan komposisi bahan dasar mika, asbes dan
gelas fiber dicelup dalamsilikon dan tidak mengandung sesuatu bahan organis
seperti kertas, katun dll.
7) Klas C
Yaitu bahan bukan
organik yang tidak dicelup dan tidak terikat dengan zat-zat organik, seperti :
mika, mikanit, yang tahan panas (menggunakan bahan pengikat bukan organik),
mikalek, gelas dan bahan keramik. Hanya satu bahan organis saja yang termasuk
kelas C yaitu polytetrafluoroethylene (teflon).